Rabu, 06 Desember 2017

Note: "Jalan Souverdi saat itu, 23 mei 2017"

Waktu itu, 23 Mei 2017 Beta buat ini Note, dan sekarang jalan su aspal butas, tapi tetap tanpa trotoar dan drainase...

Kepada Yth.
Tuan Walikota Kupang,
Tuan Lurah Oebufu,
Tuan Lurah TDM,
Tuan Pengelola RS. Leona.

Kami warga di jalan Souverdi bagian bawah sejak selesai hujan menderita dengan debu tanah putih yang di timbun pihak RS. LEONA pada ruas jalan kurang lebih 100 meter.
Selama musim hujan jalur Jl. Souverdi berubah menjadi drainase karena limpasan air dari arah terminal oebufu sejak peninggian badan jalan di sekitar Romita. Dan ketika hujan selesai, terjadi kubangan air di bagian bawah Jl. Souverdi.

Pihak RS. LEONA secara sepihak berinisiatif menimbun kubangan air itu dengan tanah putih diatas badan jalan yang beraspal. Timbunan tanah putih itu bukannya membuat jalan lebih baik, tapi lalu membawa masalah jalan yang tambah rusak. Gundukan lubang tanah putih yang tidak beraturan.
Itu masalah di musim hujan karena Jalan SOUVERDI TANPA DRAINASE.
Masalah baru muncul di musim panas ini.

Penimbunan tanpa kesepakatan dengan kami warga yang tinggal di sekitar Jl. Souverdi itu lalu menyebabkab DEBU putih. Debu itu bukan saja mengganggu pemakai jalan, Anak-anak PAUD dan Anak-anak disabilitas di Panti Asuhan Susteran Alma, warung makan, kios, atap rumah, pepohonan dan bahkan setiap hari menghiasi kamar tidur dan meja makan kami warga sekitar timbunan tersebut.
Beta secara pribadi bahkan sudah menyampaikan kepada pengelola Rs.leona ttg hal diatas pada kamis 11 Mei 2017, dan minta agar mereka mengeruk tanah putih yang di timbun di Jalan beraspal tersebut. Dia berjanji besoknya akan di keruk. Ternyata baru Hari ini 23 Mei 2017 sebuah alat berat stomwals parkir di samping kubangan, namun bukannya terjadi kerukan tapi malah ada tambahan timbunan tanah putih lagi... dengan alasan alat berat itu rusak supir truk salah turunkan tanah putih.
Sampai disini, BETA sonde bisa tahan diri untuk pi kasi tau itu pekerja dong bahwa: tolong kasi tau Tuan pengelola RS. LEONA bahwa kalo mau buat sesuatu di wilayah ini duduk berembuk dengan kami warga, RT/RW, Lurah dll.

Bagaimana mungkin kami lagi menderita dengan debu tanah putih dan jalan yg rusak lalu ada timbunan tanah putih di tengah jalan yang semena-mena di tumpahkan lagi...
Tanah putih yang di uruk untuk pembangunan halaman samping Rs.leona juga dibiarkan terbuka sehingga debunya mengganggu kami warga yang tinggal di sampingnya.
Karena itu, jika ada pihak kelurahan Oebufu dan kelurahan TDM yang baca ini status silahkan tinjau lokasi ko cari jalan keluar secepatnya. Lokasi itu masuk dalam dua kelurahan tersebut.

Kepada pihak pengelola RS. LEONA, kami beri waktu 1x24jam untuk mengeruk tanah putih yang kalian timbun tersebut dan memperbaiki seperti semula jalan tersebut!!! Karena jalan - fasiltas umum itu sekarang rusak!!! Dan itu dibuat dari pajak rakyat!!!
 https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1282879858427447&set=pcb.1282880325094067&type=3

"Pampuang Kici Ana su Lima Taon"

Ini Pampuang Kici Ana su 5 taon, dari tadi malam tidor son sonu ko mau bangun pa pagi tiop lilin deng bagi hadiah di sekolahnya, PAUD St. Vincentius A. Paulo dan Panti Asuhan Susteran ALMA.
Dari minggu lalu dia pung Mama Bo'i Sue deng kaka Tenga Ike su pi order kue HUT gambar Dora The Eksplorer, film andalan.

5 taon lalu, tenga malam buta itam, sekitar pukul 00.00 Wita, Mama Silvia Fanggidae pung ketuban pecah. Telepon lapor dokter privat, dr. Erna, SpOG. Dokter kastau ko bawa pi RSU. W.Z. Yohanes, mamtua kerja di RS Kota Kupang, dari pemeriksaan sebelomnya harus ada penanganan ekstra, vonis dokter penyakit dalam bilang resiko bersalin nanti Ibunya atau anaknya kemungkinan tidak tertolong (hanya Bapaknya yang tahu vonis ini). Harus operasi sesar untuk menyelamatkan salah satu. Waktu itu fasilitas di RS.Kota Kupang bolom bisa tangani operasi melahirkan deng pasien di ruang ICU. Setengah mangantok, tambah panik, Pukul 00.30 Wita dia pung Bapa tancap gas Feroza pi RS. W.Z.Yohanes.

Dari UGD, su antre sadiki lama, te dong kastau ruangan su ponu. Bapanya pi cek langsung di Sal Bersalin. Ponu orang, bahkan ada pasien yang su antrian tunggu barana terpaksa tidor di lantai tepat dibawah tempat tidur pasien lain, ada ju yang su tidor talepo di emperan deng lorong bangsal. Ada ju yang su bajalan mondar-mandir sambil pegang pinggang sakit karena ma barana.

Bapanya berusaha ketemu Bidan jaga buat minta tolong karna takut Mamanya sudah mau melahirkan deng resiko berat sesuai vonis dokter penyakit dalam. Tapi mau karmana lai, biar ada emosi, ma harus tahan napas usap dada ko jalan cari rumah sakit lain. Kontak dokter Erna lai. Dokter sarankan coba cek ke RS. Mamami. Tancap Feroza lai. Kitong laki bini askrobis pi.....

Itu su sekitar jam 2 subuh. Sonde pake talalu banya prosedur. Langsung maso ruang bersalin. Bidan jaga periksa, su bukaan tiga. Kontak dokter lai, lapor dan dokter pesan ke bidannya kalo su bukaan lima kontak lagi. Dokter baru masuk rumah habis tolong orang melahirkan ju. Ibu Bidan Senior yang sangat baik menguatkan kitong dan ajak berdo'a. Katanya, biar saya katholik, Adek mereka protestan, kita menyembah Tuhan yang sama. Hanya Tuhan yang punya jalan keluar atas semua persoalan. Bidan ini, Mama Bidan Rengka. Istri om Frans Rengka (alm).

Tak sampai 30 menit setelah berdoa'a. Bukaan su lengkap. Telp dokter, ko datang dan........... pukul 03.00 wita, ini Pampuang Kici Ana meluncur keluar.... lega... Puji Tuhan Yesus. Vonis dokter penyakit dalam yang fatal itu tidak terbukti. Melahirkan normal. Bapaknya yang potong tali pusat, cuci ari-ari bungkus deng ram komputer 512Mb (saat itu su lunyan kencang), kubur di bawah pohon sukun dibelakang rumah Souverdi.

Habis beres-beres. Su pindah kamar istrahat, baru telp sms kasi kabar orang-orang. Oma Lin dapa kabar duluan. Mamtua kaget. Masak air panas isi d termos ko jalan kaki deng kaka Ois ko datang liat cucu.... Oma Beth berikutnya....

Sekarang, dia su 5 tahun. Masih di kelas nol kecil, Ibu guru bilang su mau nol besar. Harus kurangi pemalu di sekolah... itu sepotong cerita untuk mu, kici AMUTHYA FANGGIDAE NGGILI. Si bungsu. Putri ketiga. Nama panggilannya saat itu bisa AMU, bisa THYA... suka-suka sa orang yang panggil. Tapi, sejak dia bisa baomong, dia tentukan sendiri dia pung nama panggilan. Dia bilang mulai sekarang Beta pung nama Nona. Panggil sa Kaka Nona atau Sayang Nona.....

oke deh, Kaka Sayang Nona, kembarannya Mama Bo'i Sue Silvia. Asal lu deng lu pung kaka parampuan dua bisa lebe pintar dan jago lebe dari besong tiga pung mama sa... pasti besong lebe sukses dari Papa n Mama.

NHN, 05062017

"Selamatkan Motif Tenun NTT"

Buat kalian:
Tuan Gubernur,
Tuan Puan Bupati dan Walikota,
Tuan Puan Pimpinan dan Anggota DPRD se NTT,
Tuan Puan Anggota DPD dan DPR RI asal NTT.
Coba dengar isi hati kami ini,
Motif, corak dan warna isi bumi kami,
Diproduksi mesin-mesin berasap,
ditenun masal warga di tanah orang,
dirampok dan dipaten,
Lalu tanpa malu dijual
sebagai motif tenun jepara.

Belum lama sebelum muncul si jepara penjiplak ini, para PNS dan banyak warga NTT berlomba-lomba membeli dan memakai batik motif NTT. Kalian diam tak peduli. Sibuk utak atik anggaran perjalanan dinas.

Waktu Obama, SBY, JOKOWI sampai presenter Mata Nadjwa memakai motif asli kita dilayar TV, semua orang bangga. Namun mengapa kalian diam saat motif-motif itu menjadi batik dan tenun Jepara???

Lalu, kalian sibuk kasak kusuk mengangkat industri kreatif tenun NTT asal ada ongkos perjalanan dinas untuk promosi ke luar NTT bahkan ke luar negeri.

Memang kalian hebat, tak takut kutuk para leluhur yang melahirkan motif-motif itu. BIADAP!!!
Kepada siapa kami bisa mengadu untuk menyelamatkan motif-motif kami ini. Sedangkan HAKI - PATEN hanya untuk individu.

Tolonglah Tuan-Puan, buatlah peraturan daerah atau sejenisnya untuk selamatkan motif dan warna warni kampung kami.

Atau marilah kita bersepakat "PAMALI" membeli dan pakai tenunan si Jepara bermotif NTT itu.
Kami Tunggu.

Wahai kalian yang punya keahlian sejarah, kalian yang ahli hukum, kalian yang hobi menulis,
Bantu kami temukan sepenggal kekuatan untuk sakit hati kami ini, mari selamatkan lukisan isi bumi kita dalam motif dan warna tenun asli NTT.

NHN, 04072017
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1323729011009198&set=pcb.1323729617675804&type=3

"Note: buat rekan sejawat PNSD"

Amatan dari 2003-2014, masih berlaku sampai sekarang juga... PNS dong e... kapan besong merdeka ni?

Pejabat Biadap kasus Asusila berulang dan kasusnya sudah sampai pengadilan juga masih dipelihara dan langgeng di kursi jabatannya, tiap hari omong disiplin, tekan bawahan dengan aturan disiplin dan absen, tapi sonde koreksi diri sendiri. Su pakai riilcost ju ma masih masih buat kejahatan manipulasi SPPD. SPPD ke luar daerah 5 hari, hari ke 3 su pulang kupang ko pukul batu karang atau kukuru'u tidor2 di rumah, tinggal perintah staf cari tiket n boarding pass aspal..

Aturan pemerintah bilang 1 hari kerja PNS tu 7 setengah jam, ini pejabat biadab dong bikin aturan baru, staf terlambat apel pagi sama dengan sonde hadir 1 hari. Pokoknya segala hal main ancam ko bawa-bawa nama pimpinan daerah. Pejabat model begini ni yang akan bikin malu dan kepala sakit pimpinan daerah dengan perkara-perkara di polisi, kejaksaan atau PTUN. Kalo pimpinan daerah mau maju 1 periode lagi, sebaiknya buang sudah ini pejabat model opurtunis seperti ini.

Buat peta konflik antar staf ko satu balapor yang lain di ini pejabat. Bikin kantor ke dia pung kerajaan saja!!! Aturan disiplin masuk keluar kantor hanya taiam ke bawah tapi tumpul ke atas!!! Ini pejabat selalu tekan staf untuk lihat posisi eselonering, supaya mengakui dia sebagai tuan raja di kantor. Kitong ada atasan langsung tapi harus ijin dll lewat ini tuan Puan pejabat baingao dan nenengao. Kalo ini pejabat sonde masuk kantor ko staf ada mau ijin ko sms minta ijin na ini pejabat sonde ada balasan ko kasian staf dianggap tidak hadir di absen. Nanti giliran ada masalah baru sorong staf pung atasan langsung yang hadapi. Tuan Puan Pejabat baingao dan nenengao sembunyi jauh empa ilo.
Kalau ini pejabat baingao dan nenengao dong sonde masuk kantor na aman sa. Daftar hadir absen bisa diatur!!! Kalau staf sakit lebih dari 3 hari wajib surat keterangan dokter, kalo sonde alpa. Tapi ini pejabat baingao dan nenengao dong na sonde perlu keterangan dokter.

Paling hoby menghadap pimpinan daerah untuk lapor dia pung hebat, padahal orang lain pung pikiran dan kerja yang dia caplok ko hanya bisa koreksi huruf saja ko lapor pimpinan. Hampir tiap hari kasi tau ada rapat atau menghadap pimpinan daerah. Weleh...weleh... supaya langgeng di kursi dan fasilitas jabatan kah?

Adalagi pejabat burung beo yang kerjanya hanya bisa buat absen dan jadwal warna pakain seragam olahraga tiap jumat dan sapu ruangan. Tapi tumpukan laporan analisis staf dan dokumen kantor yang tumpuk tinggi di meja sonde dipelajari!!!

Kerjanya hanya bacari tau anggaran ko pikir berapa bagi hasil pajak yang bisa masuk kantong. Mana yang lebih busuk ow, pejabat seperti ini atau staf yang terlambat masuk kantor karena harus antar jemput anak, istri, suami yang sakit?

NHN, 13082013 - 14082017

"Francisca C. Fanggidaej : Pejuang Perempuan Indonesia yang tak begitu dikenal"


Diantara nama-nama pejuang perempuan yang memenuhi panggung sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, barangkali nama Francisca C. Fanggidaej tak begitu dikenal. Hampir tak ada literatur yang mengulas hidup dan perjuangannya. Namanya tenggelam bersamaan dengan hancurnya Partai Komunis Indonesia (PKI) pasca Peristiwa G 30 S 1965.

Walau begitu namanya justru tercatat dalam buku peringatan Konfrensi Kalkuta yang sangat bersejarah. Dalam konfrensi itu, sebagaimana dicatat Ita Fatia Nadia: Francisca C. Fanggidaej yang juga akrab dipanggil Sisca, berpidato untuk memberitahukan kepada dunia International tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia. Konfrensi Kalkuta sendiri merupakan konfrensi pemuda dari negara-negara terjajah yang sedang memperjuangkan kemerdekaan yang diselenggarakan di kota Kalkuta, India pada 1948 dan embrio dari konfrensi Asia-Afrika di Bandung tahun 1955. (h. 9)

Saya sendiri baru mengenal namanya sekitar tahun 1999 via esai memoar yang dia tulis menyambut Indonesia yang sedang merayakan tahun emas kemerdekaannya. Pada momentum ini, Sisca menulis esai yang menggugah dan memberanikan tentang ingatannya terhadap perjuangan di sekitar kemerdekaan Indonesia berjudul Sekelumit Pengalaman Pada Masa Revolusi Agustus 1945-1949 (Mengenang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 50 tahun lalu) dengan nama F.C Fanggidaej. Esai memoar ini diambil dari internet yang kala itu masih langka dan tampaknya sudah tersebar luas di kalangan aktivis pro demokrasi. Sejak itu nama Fanggidaej tak terlupakan.

Dalam esai ini, Sisca mengajukan gambaran rakyat Indonesia yang miskin dan sengsara serta pertanyaan yang dilematis:
CoverPada 17 Agustus 1995 ini kita peringati ulang tahun ke-50 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Dengan Republik Indonesia yang didirikan sebagai hasil Proklamasi 17 Agustus 1945 itu rakyat Indonesia membentuk negaranya yang merdeka, menegaskan identitasnya sebagai bangsa yang bebas dari kolonialisme.
Tujuan dan cita-cita Republik Indonesia Proklamasi adalah untuk mengangkat, terutama mayoritas rakyat yang sengsara dari lembah kemiskinan ke kehidupan yang lebih baik dan layak, punya rumah dan cukup makan, di mana semua orang dihargai dan dihormati. Untuk memperjuangkan semuanya itu orang harus ada hak-hak politik dan demokrasi. Di Indonesia Orde Baru, hak untuk mengorganisasi diri dengan bebas, untuk mengeluarkan pendapat dan kritik dengan bebas secara lisan dan tertulis, tak mungkin direalisasi karena sistem kekuasaan yang represif yang telah dibangun dengan intensif selama 30 tahun terakhir ini.
Pada awal Orde Baru jutaan orang Indonesia tak bersalah dibunuh dan ratusan ribu lainnya dilempar ke dalam penjara dan kamp konsentrasi dalam satu tragedi nasional yang dampaknya sampai hari ini belum teratasi. Dalam keadaan demikian perlukah Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ke-50 diperingati? Dengan pertanyaan ini di hati dan di kepala, saya menukik ke masa lampau, 50 tahun yang lalu ketika saya sebagai pemuda berumur duapuluhan, dengan antusiasme yang menyala-nyala dan semangat pantang mundur menerjunkan diri ke dalam kancah gejolak dan pergolakan revolusi di Surabaya.

Kesimpulan bagi Siscapun jelas:
…Ya! Perlu!. Kita tidak boleh lupa pengorbanan yang begitu besar yang sudah diberikan oleh berbagai generasi pejuang demi mewujudkan cita-cita Proklamasi, yaitu suatu masyarakat Indonesia yang sungguh bebas, demokratik dan berkeadilan sosial. Kita masih jauh dari perwujudannya. Maka perjuangan itu masih berlanjut pada hari kini dan di masa depan. Pada hari ini harapan kita tak lain bahwa generasi muda yang kini berjuang untuk cita-cita itu mengambil semangat dan jiwa dari generasi kami yang pada Revolusi Agustus itu bergerak, dan agar mereka terus bekerja dengan cara mereka sendiri, di dalam kondisi nasional dan internasional yang sudah banyak berubah, dan akhirnya mencapai tujuannya!
***
Francisca C Fanggidaej dilahirkan di Pulau Timor pada 16 Agustus 1925 dan dibesarkan dalam keluarga yang menjadi produk politik penjajahan Belanda. Ayahnya bernama Gottlieb, berasal dari Roti, dikenal sebagai “Belanda Hitam” sedang ibunya Magda Mael berasal dari Timor. Bahasa utama dalam keluarga adalah bahasa Belanda yang membuat Sisca lebih fasih berbahasa Belanda daripada Indonesia. Semula ia bergabung dalam kelompok diskusi di kalangan intelektual muda Maluku di Surabaya di bawah kepemimpinan Gerit Siwabessy dan Dr. Latumenten. Dari group ini, ia dikirim ke Yogyakarta untuk menghadiri Kongres Pemuda di Yogyakarta pada November 1945 yang menghasilkan Badan Kongres Pemuda Republik Indonesia (BKPRI) yang mempunyai dua dewan: Dewan Perjuangan dan Dewan Pembangunan. Di dalam Kongres itu lahir juga PESINDO (Pemuda Sosialis Indonesia), yang merupakan fusi dari 7 organisasi pemuda yang bercita-cita sosialisme.
PESINDO sendiri mempunyai kekuatan bersenjata yang setanding dengan kekuatan TRI ketika itu. Memiliki kekuatan darat dan artileri, “Pesindo Laut” di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, begitu juga kesatuan putri yang terdiri dari pasukan tempur, kesatuan pengintai dan Palang Merah. Di Pesindo inilah, Sisca mengalami pahit getir perjuangan: mulai dari mewakili Pesindo di berbagai pertemuan internasional sampai pengejaran tentara Siliwangi ketika Peristiwa Madiun meletus. Bersama rombongan Amir Syarifuddin, Sisca harus berjalan jauh di malam hari melewati hutan-hutan dan desa-desa di Jawa Timur untuk menghindari pertemuan dengan tentara Siliwangi sementara ia sendiri dalam kondisi hamil. Dalam situasi ini ia pun dapat memetik pelajaran dari Amir Syarifuddin yang ia segani mengenai taktik menjalankan perang rakyat. (h.144) Peristiwa Madiun sendiri memakan korban: di samping pimpinan teras seperti Amir Syarifuddin, juga suaminya, Karno. Sisca tertangkap tapi tak dieksekusi barangkali karena kehamilannya.

Pasca Peristiwa Madiun Sisca pun memimpin Pesindo. Pada kongres Pesindo tahun 1950, Pesindo dinyatakan bukan lagi sebagai organisasi “pemuda sosialis” tetapi organisasi “pemuda rakyat”. Ia bersama Ir. Setiadi ditunjuk untuk memimpin organisasi “pemuda rakyat”. Karena merasa sudah terlalu tua dan tak cocok lagi berkiprah di organisasi pemuda, ia bersama Ir. Setiadi pun mengundurkan diri dari Pemuda Rakyat yang kemudian diteruskan Sukatno. Sisca lantas aktif di bidang kewartawanan dan memimpin INPS (Indonesian National Press Service) sambil terus bekerja sebagai freelance untuk Kantor Berita “Antara”. Pada tahun 1964, selaku anggota Komisi Luar Negeri DPR -GR ia menghadiri konfrensi Asia Afrika III di Aljazair sebagai anggota rombongan penasihat Presiden Sukarno. Konfrensi ini gagal karena tiba-tiba terjadi kudeta Boumediene. Sisca lantas diberi tugas lain dari Komite Perdamaian di tanah air yaitu menuju Helsinki untuk menghadiri konfrensi perdamaian sedunia tahun 1965. Sesudah itu ia lama tak kembali dan namanya nyaris tak terdengar. G 30 S meletus yang memaksanya menjalani hidup di negeri orang bertahun-tahun.

Francisca C. Fanggidaej sekarang tinggal di Zeist, sebuah kota kecil di provinsi Utrecht, Belanda. Di usia tuanya, ia pun masih mengikuti perkembangan situasi dan kondisi politik di Indonesia. Semua hidup dan perjuangannya sampai tahun 1965, ia tuangkan dalam buku Memoar ini dalam gaya bertutur yang lancar dan linear. Buku Memoar ini tentu adalah persembahan yang sangat berharga bagi rakyat Indonesia yang sedang berjuang melawan serangan neoliberalisme. Karenanya buku ini tentu layak dibaca sebagai cermin dan semangat terus berjuang menegakkan harkat, terlebih oleh kaum perempuan Indonesia yang terancam semakin disingkirkan dari ruang public dan politik. Bagi Sisca, tentu memoar ini belum mewakili seluruh hidupnya. Cerita dan kenangan-kenangan lain belum terungkapkan. Mungkin biarlah sejarawan yang menjawabnya…?

AJ Susmana, Koordinator Departeman Keuangan Komite Pimpinan Pusat Partai Rakyat Demokratik (KPP-PRD)
—————————————–
Data Buku:
Judul: Memoar Perempuan Revolusioner
Penulis: Fransisca Fanggidaej
Penerbit: Galang Press, Yogyakarta, 2006
Tebal: 209 halaman
ISBN: 9793627670
Catatatan: Artikel ini sebelumnya pernah dimuat di tabloid PEMBEBASAN.
Sumber :Berdikarionline online
dikutip: https://www.facebook.com/NTTtempodoloe/

"Note: Mari, Rubah Model Pendidikan Indonesia"

Tuan Presiden, Tuan dan Nyonya Gubernur, Tuan dan Nyonya Bupati/Walikota.... sempatkanlah waktu anda menonton vidio ini... Kebanyakan sekolah kita masih dipenjara dan dijajah model masa lalu, menciptakan robot pekerja... mari menciptakan generasi mada depan yang kreatif dan inovatif.

Ini juga terjadi didunia birokrasi dan dunia kerja lainnya. PNS kebanyakan adalah robot. Robot aturan, robot atasan. Ini hasil didikan penjajah, didikan para mandor bukan fasilitator. Menekankan standar fisik bukan kreatifitas dan inovasi. Akibatnya banyak yang jadi penjilat, jadi pembunuh karir sesama. Ketika kinerja masi diukur dan ditekan dengan masuk kantor jam 7 pagi dan pulang jam 3 siang, absen senam dan absen pembinaan rohani dan bukan membangun perilaku kreatif tentang target kerja, inovasi dalam tugas dan tanggung jawab, maka jangan bermimpi ada PNS yang punya solusi terhadap banyak persoalan pelayanan publik. Ya, kita sedang menciptakan robot pekerja karena dosa sistem pendidikan masa lalu. Saatnya sekarang untuk memperbaiki generasi masa depan, jika tidak mau disumpah serapah oleh generasi masa depan. 

Khusus PNSD, silahkan Tuan dan Nyonya cek, berapa banyak mereka yang karena takut aturan masuk jam 7 pagi, mereka celaka dijalanan, mereka lebih memilih tidak alpa absen pagi di kantor ketimbang alpa menyiapkan sarapan pagi buat anak dan keluarga, akibatnya anak ke sekolah dengan makan seadanya bahkan tidak makan ke sekolah. Lalu generasi seperti apa yang akan lahir dimasa depan? Tuan dan Nyonya bertanggungjawab, kita semua bertanggungjawab!!!
Silahkan Tuan dan Nyonya cek berapa banyak PNS yang lemas, ngantuk disaat jam kerja produktif karena tidak sarapan ke kantor. Tidak istrahat cukup hanya karen bangun jam 5 - 6 pagi demi menyesuaikan jam 7 untuk masuk kantor??.

Tuan dan Nyonya, diluar sana, jam kerja kebanyakan mulai jam 8 atau jam 9. Kenapa demikian?, karena otak kita justru produktif di jam tersebut. Tubuh kita sudah selesai diberi asupan yang pas sebelumnya. Mereka rileks bekerja tanpa harus mendengar arahan pimpinan di apel pagi dan pulang yang isinya hanya itu-itu saja. Ya, itu karena si pimpinannya juga ROBOT BERNYAWA. Takut atasan diatasnya, takut kehilangan jabatan.

Hanya orang bahlul yang menutup mata dan telinga terhadap masukan. Dan orang seperti ini, tidak mau berubah karena dia juga ROBOT. Sesama ROBOT yang memerintah dengan ilmu ROBOT untuk menjaga kekuasaan para ROBOT. Mari menciptakan dunia baru manusia bukan robot. Dunia masa depan, bukan dunia masa lalu!!!.

Hai para Guru, ayukh berinovasi dalam proses belajar mengajar... kalian penentu masa dapan.
Semoga sekolah GMIT yang baru sudah berubah metode kearah seperti ini.

NHN, 15092017

https://www.facebook.com/cintailmudanhikmah/videos/1162051587194525/

https://www.facebook.com/yustinawaty.hasibuan/videos/10214039532481474/

 

"Note untuk Penguasa"

Awas, tuan dan nyonya talalu makan puji, lupa diri, melayang tinggi,
Nanti jato makan tanah penuh tai anjing baru sadar e...
Asyik ju nonton orang mengong dong bakumpul...
Awas, tuan dan nyonya kena isap dari lintah darat,
Habis daging dan darah, tinja pun mereka makan...
Asyik ju nonton orang mengong dong ada mabok...

Awas, tuan dan nyonya disanjung sampai langit,
Nanti dong orang pertama yang buat besong telanjang...
Asyik ju nonton orang mengong dong ada siap peti mati...
Awas, tuan dan nyonya lagi diarak menuju bara api,
Nanti besong mampos dorang menari gembira...
Asyik ju nonton orang mengong berlagak paling tau...

Woi sadar woi, itu tahta bisa terbakar,
Banyak buaya dan singa lapar...
Su jadi mayat baru dong kubur besong sambil menari...
Bikin telinga tuli, mata buta, hati batu,

Awas, roda berputar, besong kena gilas...
Lupa besong melihat kebawah,
Ada tai yang bau busuk, bisa jadi pupuk...

Lu mengong sendiri su kawan,
Lupa diri lu dulu tidor di lompor deng kitong...
Lupa diri su kawan, tapi kitong sonde lupa lu....
Kitong kenal bae sang lu, waktu kitong sama-sama perut kosong!!!
Baca ko sadar? Baru batareak "omong deng?????"
Omong deng lu to mengong!!! BOA ni....
Sadar su Telor, hari su siang!!!

NHN, 25 September 2017.

"Note buat Ngalai" di Kota Kupang: Kualitas Air

Ngalai e...
Su 4 kali kitong ganti krant air dan filter air...
umur pakai krant baru dong sekarang paling cepat 2 sampe 3 bulan su rusak.
drat dong su doollll, air menetes terus...

Ngalai e...
kitong su pakai filter air, mengerikan, tiap 1 bulan musti bersihkan filter ko kerak kapur su ponu na...
bayangkan isi kampoeng yang konsumsi air tanpa filtrasi yang baik....

Ngalai e...
Lu su bajalan keliling kampoeng juga to,
disana e, di orang pung kampoeng,
filtrasi air 10 sampai 11 tahap,
bahkan tahap penggunaan UV yang kurang berdampak pun dong pakai.
Jadi sonde asal kasi mengalir air sa, tapi kualitas air ju di urus...
Air langsung bisa diminum dari krant,
itu juga namanya SMART,
Isi kampoeng konsumsi air yang tidak saja bersih, tapi layak konsumsi, pasti sehat...
minimal kasi kurang sakit batu ginjal, sampai gagal ginjal, juga ecoli yang jadi diare...
Banyak o, orang yang sakit seperti itu,
su jarang minum air, pas ada air, kualitasnya, bah.... sakit ujungnya...

Ngalai e...
Kitong su tau masak air, saring air, filter air, tapi apakah itu semua orang di ini kampoeng mau buat?
sonde semua orang punya kemauan dan akses sampai ke situ...
Lalu, siapa yang harus urus?
Dari mana sumber airnya?
Bagaimana pengolahannya?
Seperti apa kualitas airnya?
Air su mengalir sa su bae tu ko?
Kirim tanki air su bae tu...
Itu cukup? Ohhh, tidak lah Ngalai e...
Ingat e, kualitas air yang di konsumsi jangan diremehkan...
Oh ya, Ngalai e...
Cek lagi, sumur bor su ada dimana-mana, su talalu banya di ini kampoeng,
Dulu, itu sumber doi untuk kitong pung kampoeng tuh...
Sekarang su beda kamar urusannya, mungkin bisa pikir cara lain,
Kalau tak terkontrol, akibatnya air laut yang disedot...

Ngalai e...
Lu tau ko sonde, peta geologi air di ini kampoeng?
Cari tau, baca dokumennya lalu ator yang benar...
jangan asal ke yang dolu-dolu e...
Lu tau ko sonde mana wilayah yang harusnya kota ini selamatkan?
karna disitu sumber air bawah tanah untuk ini kampoeng...
Supaya disitu jangan jadi gedongan milik si anu....

Ngalai e...
Lu cek itu perusahaan tahu tempe yang bekin cemar air kali,
Kenapa dong banyak di pinggir kali?
Supaya dong pung limbah diserahkan ke kali dan banjir,
Air permukaan yang warga pakai bakuning, babo busuk dong sonde toe...
Dong sonde pernah diurus untuk bertanggungjawab,
Dong cari doi di kitong pung kampoeng,
uangnya kirim ke dong pung kampoeng,
Kastenga kamomos di kitong pung kampoeng....

Ngalai e...
Beta tau besong ada maloi terus disini,
Maloi terus supaya pintar sediki,
Ta usa hebat ke orang lain yang kampoengnya kaya,
Kitong ju bisa hidop deng cara di kampoeng sendiri,
Asal Lu jangan bikin diri buta tuli,
Biar itu bebal menjadi milik mereka yang mencari muka...
Belum habis disini e Ngalai.... masih ada 1 tumpuk adonan ni...
Beta mau pi beli ganti krant dan filter air do...

NHN, 05102017

"Orang celaka dijalan, tanggungjawab siapa?"


Sapa yang harus bertanggungjawab???
Ini jalur jalan souverdi sejak diperbaiki mulus,
Dalam 2 bulan terakhir su 17 kali kejadian tabrakan dan ba serempet pejalan kaki...
Baru 15 menit lalu, nyong deng motor hantam nona yang bonceng mamanya dan anak kecil...
Taplelok, itu nyong kena titi deng helm dari itu nona....

Ada yang bisa bantu ko?
Sapa yang harus urus kalo begini?
Ini jalan souverdi sonde ada trotoar,
Sapa yang urus ini?
sonde ada rambu2 batas kecepatan, dan
sonde ada penghambat kecepatan seperti gundukan polisi matono dong tu....
Sapa yang harus bertanggungjawab?

Om tante polisi bisa patroli 24 jam su ko??
Kasi pengumuman, kampanye peringatan taat lalin bulan pertama,
Bulan kedua jang kasi ampun lai,
Tilang, cabut sim sampe kasi ancor motor ke kayu api ju bae,
Supaya berkurang orang mati di jalan...
Su talalu banyak kendaraan, khususnya motor,
Su talalu banyak orang sonde pake helm,
Su talalu banyak anak sekolah belum pas umur bawa motor,
Ngebut, ugal-ugalan di jalan su biasa,
Bonceng 2-3 orang su sonde ada yang urus lai,
Pi pulang ibadah sonde pake helm su biasa ju,
Ini yang pake helm sa batabrak mati,
Apalai yang jual nyawa tanpa pengaman di jalan dong ni...

Di orang pung kampoeng tu SMART karena jelas ada trotoar, drainase dan rambu-rambu lalu lintas,
garis marka jalan, cctv ada ma sonde harus di semua tampa... pejalan kaki, orang tua, anak kecil dan kaum defabel diprioritaskan pengguna jalan, eh bahkan binatang liar juga oi....
Beta su kali ke 3 angkat ini urusan e...
Su diskusi kecil deng ketua pemuda GMIT 3 bulan lalu e...
Rencana mau ketemu kapolda, kapolresta sampe ketua Sinode, pimpinan agama dan Walikota
Supaya semua buat seruan bersama bahkan bulan hotbah tematik tentang taat lalu lintas....
Beta kaki tangan pendek, pake celana pendek lai,
ada yang baca na tolong teruskan ke orang-orang itu e...
Ini supaya berkurang orang yang celaka mati di jalan....

NHN, 06102017

"Pencuri, Cerita Kencing Subuh"

Cuka minyak, Beta pung mangantok ilang memang,
Beta dudu tanganga angin didepan rumah, kasi mati lampu teras sambil stom linting tambako sek. Su jam Jam 1.30 malam... ada dua nyong lewat deng motor metik hitam ko singga kincing di gang sebelah jalan yang remang-remang, kayaknya su kena air kiti kata ko dong dua bacarita deng suara tape'e besar, padahal ini su tenga malam. Sambil spoit, dong dua ada bahas topik yang bikin Beta tahedek...
Be su keker baebae ma son kenal dong sapa. Nyong A tinggi sekitar 170cm, badan besar, buncit, rambut selak, testa mangkilat, suaranya sedikit melambai. Nyong B tinggi sekitar 160cm, sonde talalu gemuk, rambut keriting, suara cempreng...
Nyong B: we sekarang ni kitong su susah bedakan Lsm deng partai politik...
Nyong A: bukan cuma itu hang, sekarang susah bedakan rumah ibadah deng sekertariat partai...
Nyong B: ko dulu dong datang deng jeket ungu, kuning, biru, merah, hijau ke malekat bantu orang sana sini, ju ternyata ujung-ujung dong main politik ko jadi dewan na, main pilkada na...
Nyong A: ko lu kenapa son maju dewan tempo hari?
Nyong B: ko b kurang kerja mangkali, maen ko son jadi na gila, kalo jadi na pancuri...
Nyong A: itu karna dong pung iman son kuat, kalo kuat sonde mungkin lah...
Nyong B: ho ko habis itu dong mulai hitung dong doi yang su keluar, ko ke hebat-hebat ada perjuangkan ini itu, ma nanti dong keliling ame jatah reman persen proyek. Lu cek dong pung bini ana dong sama ke toko mas berjalan, pake oto dinas pi pasar na, pi ceke mabok na...
Nyong A: belum lai pake pi sembayang ampun dosa habis itu pencuri lai... dasar su jahat mo bikin muka malekat ju tetap setan hang...
Nyong B: ko dong pung gaji dong ada ator ko kas naek hang...
Nyong A: eh ko lu ada keker pi situ ju?
Nyong B: lu ni memang sonde gaul e, baca berita ko jang pi pancing ikan sa... belum lai yang di fb hobi live, pi berak ju live...
Nyong A: eh, kitong jalan su ko? B liat ada bayangan apa ko diujung jalan...
Nyong B: Ho, mari su te sama ke ada parampuan rambut panjang baju putih...
Nyong A: woi, lu su mabok ma liat buntiana ju....
Dong star motor ko jalan....
B asli tahedek, rupanya semua orang ada pantau e....

NHN, 09102017